Setidaknya ada dua sistem yang digunakan untuk bekerja sama dengan kontraktor rumah. Pertama dengan sistem borongan dan yang kedua cost and fee. Cara kedua ini juga banyak dikenal sebagai sistem harian. Dalam hal ini kontraktor merupakan orang yang bertanggung jawab atas pengerjaan proyek dari pemilik rumah dan tukang adalah orang-orang yang bertugas menyelesaikan proses pembangunan.
Jasa kontraktor tersedia untuk membantu Anda yang tidak punya cukup waktu mengawasi pekerjaan para tukang dan mengatur proses pembangunan proyek. Anda juga bisa menggunakan jasa mereka ketika belum memiliki cukup modal saat harus memulai proyek. Karena sebagian kontraktor bisa diajak bersepakat untuk meng-handle kebutuhan bahan bangunan sampai jangka waktu tertentu.
Perbedaan Kontraktor Rumah Borongan dan Cost and Fee
Ada keuntungan sekaligus kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil jasa kontraktor rumah. Setiap sistem yang disepakati akan menjadi dasar kedua pihak yang terlibat untuk saling memenuhi hak dan kewajiban. Berikut beberapa perbedaan antara kontraktor dengan sistem borongan atau cost and fee:
- Jangka waktu pekerjaan
Dengan sistem borongan, pekerjaan bisa diselesaikan sesuai dengan kemampuan kontraktor dan jumlah tukang yang dipekerjakan. Semakin banyak tenaga, semakin cepat pekerjaan tersebut bisa selesai. Sebaliknya, jika jumlah pekerja yang digunakan sedikit, pekerjaan bisa selesai dalam jangka waktu yang lebih panjang. Biasanya kontraktor sudah memiliki perhitungan durasi sesuai dengan pengalaman mereka.
Sementara jika menggunakan jasa kontraktor rumah dengan sistem cost and fee,waktu pengerjaan proyek tergantung pada banyak faktor. Seperti ketersediaan bahan bangunan, waktu para tukang dan kontraktor, dan ketersediaan dana pemilik proyek. Oleh karena selesainya proyek juga tergantung pada faktor pendukung tersebut.
- Sistem pembayaran
Besar upah dan sistem pembayaran jasa kontraktor dengan sistem borongan telah disepakati di awal perjanjian. Pemilik proyek bisa membayar di awal sebagai uang muka, di tengah sesuai progress proyek, dan di akhir sebagai penanda selesainya perjanjian. Biasanya, upah jasa kontraktor adalah sekitar 10-20% dari total nilai bangunan yang diselesaikan.
Sementara jika menggunakan sistem cost and fee, maka perhitungan jasa mereka tergantung pada detil proyek yang dikerjakan. Besaran upahnya tidak jauh berbeda. Hanya frekuensi pembayarannya lebih tinggi dari sistem borongan. Pemilik proyek bisa membayar seminggu atau beberapa hari sekali kepada kontraktor dan para tukang.
Mengenai pembayaran kepada para tukang, pemilik proyek bisa menyerahkannya kepada kontraktor sekaligus. Kemudian total perhitungan antara jasa keduanya dan mungkin penggantian belanja bahan bisa diserahkan kepada kontraktor. Kedua sistem pembayaran ini sama-sama praktis, tergantung pada kesepakatan kedua pihak.
- Kepuasan dan Kualitas Pekerjaan
Tidak sedikit kejadian yang membuktikan bahwa hasil pekerjaan borongan jasa kontraktor rumah cenderung memiliki kualitas lebih rendah dibandingkan dengan sistem cost and fee. Hal ini karena saat dikerjakan secara borongan, pekerja cenderung ingin cepat selesai dan menerima pembayaran sesuai kesepakatan. Kualitas dan kerapian hasil kerja tidak menjadi prioritas utama.
Akan tetapi kondisi ini tidak selalu terjadi. Jika kontraktor amanah dan para tukang memiliki karakter yang baik, mereka akan tetap menjaga kualitas bangunan baik, rapi dan kokoh. Seperti halnya hasil pekerjaan kontraktor yang menggunakan sistem cost and fee. Apalagi jika nilai jasa yang mereka peroleh dianggap sangat pantas atau berada di atas rata-rata biaya jasa dengan nilai proyek yang sama.
Oleh karena itu, pilihlah kontraktor rumah yang amanah, jujur dan rapi dalam menyelesaikan pekerjaan. Jangan lupa untuk mengambil kesepakatan sistem pembayaran di awal agar semua pihak merasa nyaman. Sehingga Anda sebagai pemilik proyek merasa tenang ketika sebagian kewajiban terdelegasi dengan baik.
Kami juga melayani :