Dalam proses pembuatan rumah, menemukan kontraktor yang tepat sangatlah penting. Kontraktor ini nantinya berperan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi rumah Anda, sesuai spesifikasi yang telah tertulis dalam kontrak pemborongan kerja. Pencarian kontraktor sebenarnya bisa didasarkan pada referensi arsitek dan desainer interior rumah. Nah ketika Anda menemui seorang kontraktor rumah, coba tanyakan hal berikut sebelum saling sepakat.
Seperti yang Anda ketahui, biaya untuk membangun rumah bervariasi. Selain tergantung pada luas dan material yang dipakai, biaya ini juga tergantung dari kontraktor yang dipilih. Perbedaan kawasan juga mempengaruhi perbedaan harga.
Umumnya, gambaran biaya yang diberikan oleh kontraktor adalah biaya per meter persegi. Saat ini, rata-rata biaya borongan rumah per meter perseginya adalah Rp3.000.000 – Rp10.000.000. Biaya tersebut sudah mencakup untuk pembelian material dan pembayaran tukang, jadi Anda tidak perlu memikirkan dua hal itu lagi.
Kontraktor rumah memiliki tanggung jawab untuk mengerjakan sekaligus mengawasi konstruksi suatu bangunan dari awal hingga prosesnya tuntas. Kontraktor juga harus melaporkan kemajuan pembangunan rumah itu dalam frekuensi waktu tertentu. Supaya tidak salah dalam memilih kontraktor, coba tanyakan hal-hal berikut ini sebelum mencapai kesepakatan.
- Ada berapa banyak proyek yang ditangani dalam satu tahun?
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan satu proyek itu?
- Apakah pengerjaan yang dilakukan sudah meliputi pembuatan saluran air dan listrik?
- Dalam satu minggu, biasanya berapa kali biasanya pengawas datang untuk melihat proyek?
- Bagaimana keterlibatan arsitek, konsultan, dan desainer dalam proses pengerjaan proyek?
- Bagaimana pengaturan jadwal yang Anda buat untuk setiap tahapan pekerjaan?
- Misalnya terjadi masalah tertentu, seperti hujan, apakah akan ada pekerjaan yang diundur, atau Anda memiliki solusi lain?
- Bagaimana cara Anda untuk melaporkan perkembangan proyek kepada pemilik?
- Bagaimana sistem kontrak dan pembayaran yang digunakan?
- Bagaimana Anda menangani pembelian dan kualitas material bangunan?
- Apakah sebelumnya Anda sudah pernah menangani proyek yang desainnya mirip atau serupa dengan bangunan ini?
- Menurut Anda, apakah kendala struktur yang mungkin dihadapi untuk bentuk bangunan seperti ini?
- Bagaimana Anda mengatasi masalah itu, dan butuh berapa lama?
- Apakah perusahaan Anda pernah terlibat kasus selama 10 tahun terakhir?
- Bagaimana proteksi yang diberikan untuk keselamatan tenaga kerja?
- Adakah garansi yang diberikan untuk klien ketika Anda mengerjakan proyeknya?
- Bisa jelaskan bagaimana garansi tersebut?
- Apakah jasa yang Anda sediakan sudah termsuk pengurusan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) dan perizinan dengan lingkungan sekitar?
- Jika terjadi perubahan desain saat pengerjaan berlangsung, bagaimana perhitungan biayanya?
Jika dibandingkan dengan arsitek dan desainer interior, perjanjian dengan kontraktor menuntut Anda lebih teliti, karena melibatkan pengeluaran uang secara langsung. Pastikan Anda memiliki anggaran yang sesuai dengan RAB dari arsitek atau kontraktor. Pantau pengeluaran secara ketat dan berkala agar tidak ada biaya tak terduga yang terlalu besar. Termin pembayaran juga harus disesuaikan dengan kapasitas.
Anda juga perlu mengawasi pengerjaan proyek secara langsung ke lokasi, atau percayakan pada kerabat jika Anda di luar kota. Bagaimanapun, hubungan baik dan kepercayaan dengan arsitek, desainer, dan kontraktor sangatlah penting. Oleh karena itu, perjanjian harus tertulis jelas di kontrak dan semua pihak yang terlibat ikut tanda tangan. Kontraktor biasanya memiliki bawahan yang disebut mandor, dan bisa Anda ajak diskusi di lapangan.Tidak ada salahnya juga untuk menanyakan tradisi kontraktor rumah saat mengerjakan proyek. Apakah ada syukuran kecil-kecilan usai atap dipasang, atau setelah semuanya tuntas.
Kami juga melayani :
